3/15/2007

Flu, Flu, Flu lagi...

Cuaca sedang ga menentu.

Bunda jadi gampang bgt kena flu.

Takut ada pengaruhnya ke dede, jd minum vit C yg dosisnya ditambah.

Spy ga gampang lemes.



Awas Komplikasi Flu!


Komplikasi influenza dapat berdampak buruk bagi ibu maupun janin. Itu sebabnya, sebisa mungkin perkecil risiko tertular penyakit ini.

Influenza, atau lebih dikenal dengan flu, adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menular dan dapat menyebabkan terjadinya komplikasi alias penyakit baru yang timbul yang dapat berakibat fatal.

Apa saja gejalanya?

Virus flu banyak jenisnya, sehingga influenza bisa muncul dalam berbagai bentuk. Namun, gejala utamanya adalah demam (sekitar 38-40 derajat Celcius), sakit kepala, tubuh terasa sangat lemah, batuk, hidung tersumbat atau hidung berair, sakit tenggorokan, serta nyeri otot. Pada beberapa orang, timbul juga gejala lain seperti mual, muntah, dan diare.

Berapa lama masa inkubasinya?

Masa inkubasi, yakni masa antara infeksi sampai timbulnya gejala, antara satu sampai tiga hari.

Bagaimana cara penularannya?

Virus flu biasanya ada dalam cairan hidung atau mulut penderita. Bila Anda batuk, bersin atau bicara, virus akan menyebar ke udara, lalu dapat terisap oleh orang di sekitar Anda.

Anda juga bisa tertular bila menyentuh benda yang terinfeksi, karena ada cairan yang mengandung virus flu, seperti pegangan pintu, dinding atau telepon, lalu memegang hidung atau mulut.

Apakah flu berdampak buruk bagi ibu hamil?

Ya. Ibu hamil yang tertular flu berisiko lebih besar untuk mengalami komplikasi, seperti pneumonia (radang paru). Hal ini antara lain karena kehamilan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, khususnya yang menyangkut organ jantung dan paru.

Apa pula dampaknya pada janin?

Dari beberapa penelitian terbukti adanya risiko kecil timbulnya cacat bawaan, yakni spina bifida (adanya celah pada tulang belakang karena lengkung beberapa ruas tulang belakang tidak merapat sambungannya), bila Anda mengalami demam tinggi selama lebih dari 24 jam, dan terjadi antara awal minggu ke-3 sampai akhir minggu ke-4 setelah konsepsi (pembuahan).

Apa yang harus dilakukan bila tertular flu?

Bila tidak terjadi komplikasi seperti halnya penyakit lain yang disebabkan oleh virus, sebenarnya flu bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, Anda sebaiknya menghubungi dokter bila merasa tertular flu, terutama bila gejala tidak reda dalam 2-3 hari. Selain itu, penuhilah kebutuhan tubuh akan istirahat, serta konsumsi cairan dan vitamin sesuai anjuran dokter.

Bagaimana cara mencegah penyebaran virus flu?

Selain menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, beberapa langkah berikut dapat membantu mencegah Anda atau orang lain di sekitar Anda tertular flu.

- Hindari kontak atau jaga jarak dengan orang yang sedang flu.
- Jaga kebersihan tangan sehingga Anda terlindung dari infeksi berbagai kuman penyakit.
- Jangan menyentuh mata, hidung dan/atau mulut, terutama bila tangan Anda kotor.
- Tinggallah di rumah saat sakit. Bila perlu, mintalah surat istirahat pada dokter.
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk atau bersin.

Apakah ibu hamil perlu mendapat vaksin influenza?

Ibu hamil yang berisiko tinggi mengalami komplikasi influenza disarankan untuk diberikan vaksin, tanpa melihat usia kehamilannya, sebelum tiba musim flu. Namun demikian, untuk menghindari efek samping yang mungkin timbul, seperti sakit kepala, demam ringan atau rasa tidak enak badan ( malaise ), sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter.

Sedangkan ibu yang tidak berisiko mengalami komplikasi influenza, bila ingin divaksinasi, sebaiknya ketika usia kehamilannya di atas trimester pertama (mengingat besarnya risiko terjadinya keguguran pada trimester ini). Yang pasti, vaksin ini aman untuk diberikan pada ibu hamil.

Januari ini dilaporkan 18 orang meninggal (sebagian besar anak-anak) karena wabah flu burung . Gejala flu yang virusnya hidup dalam saluran pencernaan unggas ini sama dengan flu biasa, namun kondisi si korban kemudian akan menurun drastis. Hingga kini belum ada laporan kasus flu burung di Indonesia, namun kita tetap harus waspada, yakni dengan memutus mata rantai penularan virus dari binatang unggas ke manusia.

3/13/2007

Guratan-Guratan

Perut Bunda mulai ada guratan nih.
Abis dah mulai gatel2, jd deh ga sengaja digaruk pas tidur.
Padahal sbenernya dah dikasih lotion n minum vitamin E.
Skr lg nyari2 cream yg ampuh biar kulit perut Bunda makin elastis.
Nyari2nya lewat artikel yg disearch di google.


Guratan Yang Ganggu Penampilan

Memiliki kulit yang bersih dan mulus merupakan idaman para wanita. Namun ada kalanya tanpa disadari muncul guratan -guratan pada kulit, sehingga mengganggu penampilan.

Guratan pada kulit atau biasa disebut striae terjadi karena perobekan jaringan bawah kulit akibat elastisitas kulit yang pecah. Hal itu biasanya terjadi pada orang yang semula kurus menjadi gemuk dan wanita hamil.

Guratan kulit itu muncul pada lengan atas, payudara, paha, bekalang lutut dan pantat. Sedang pada wanita hamil biasanya guratan kulit terjadi pada bagian perut.

Menurut dr Hj Robiana MN SpKK dari RSU Ulin Banjarmasin, guratan pada kulit itu tidak bisa hilang sama sekali, karena terjadi tidak pada permukaannya tapi di jaringan bawah kulit.

Hal itu terjadi akibat peregangan yang sangat besar yang diderita kulit. Pada ibu hamil, guratan makin parah apabila digaruk sehingga mempercepat proses peregangan kulit.

Guratan-guratan pada kulit itu terjadi akibat elastisitas kulit yang pecah akibat peregangan. Guratan kulit pada ibu hamil makin parah apabila digaruk. Guratan itu biasa disebut striae gravidarum.

Untuk mengurangi timbulnya guratan pada ibu hamil, Robiana menyarankan agar perutnya jangan digaruk kalau terasa gatal, cukup dielus-elus saja. Kuku harus dipotong pendek sehingga tidak melukai kulit.

Namun demikian, tidak semua ibu hamil mengalami guratan pada perutnya. Sebab, lapisan lemak perut orang berbeda-beda, ada yang tipis dan tebal.

Wanita yang lapisan lemak perutnya tipis mudah mengalami guratan pada kulit perut akibat peregangan, namun pada wanita yang lapisan kulit perutnya tebal tak mengalami masalah meski perutnya membesar.

Untuk mencegah terjadinya guratan di perut tersebut, mulai awal kehamilan (semester pertama) sebaiknya gunakan baby oil atau pelembab untuk menjaga kelembaban kulit perut yang mengalami peregangan.

Guratan pada perut pascamelahirkan, bisa ditanggulangi dengan diolesi cream yang mengandung kalogen, vitamin untuk kulit dan pelembab. Anda bisa mendapatkannya di apotek-apotek. Paling tidak cream tersebut untuk menipiskan dan mengecilkan guratan yang ada.

Guratan yang terjadi di perut dan di bagian kulit lainnya tak bisa dihilangkan sama sekali. Paling tidak hanya mengurangi atau mengecilkan agar tak mencolok, caranya dengan diolesi cream secara rutin.

Bagi yang sudah melahirkan, elastisitas kulit sulit untuk kembali mulus seperti semula, karena telah pecah akibat peregangan. Kalau pun bisa, tidak mulus seperti semula. Untuk itulah, sewaktu hamil usahakan badan jangan terlalu gemuk dan gunakan krim yang mengandung kolagen dan vitamin A.

Setelah melahirkan perut akan kendur, untuk mengencangkannya kembali, para ibu harus rajin berolah raga, terutama sit up dan senam body language (BL). Idealnya tiga kali seminggu waktunya sekitar 30 menit.

Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, Robiana menyarankan para ibu hamil agar banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang mengandung vitamin C dan E untuk membantu pembentukan kalogen dan anti oksidan yang diperlukan tubuh. drt

Source : Banjarmasin Post




Lilypie Expecting a baby Ticker